Let's Never Underestimate with your Ability keep Smart of My Mindset

Terbaru

Moment setelah Prosesi Wisuda STMIK Catur Insan Cendekia

Selamat Atas Prosesi Wisuda Sarjana,Diploma dan Profesi Perguruan Tinggi Catur Insan Cendekia, 24 Oktober 2015, GMF Grage CirebonFeatured image

Tugas Posting Seputa E-Bisnis

Tulisan yang Membahas e-bisnis dan di publish di Blog

1. Seputar Aplikasi e-bisnis dan contohnya

2. Trend Model ebisnis yang paling menguntungkan

3. Dampak dan keuntungan Social media Promotion

Tips Posting Artikel melalui MSWORD ke Blog

Informasi ini akan bisa anda coba jikaanda sudah membaca dan mempunyai Office 2007(minimal) melalui Word anda bisa post artikel ke blog anda .

Klik File pada MS Word kemudian pilih Publish dan ikuti pentunjuk registrasi blog,jika sudah berhasil akan tampil gambar seperti dibawah ini.

Setting Username di Facebook

 

UserNama di Facebook

http://www.facebook.com/asevtiana




Facebook Username akan digunakan pada alamat profil pengguna Facebook. Jika biasanya url itu tertulis http://www.facebook.com/profile.php?id=123456 maka nantinya url akan menjadi http://www.facebook.com/namapengguna. , misal http://www.facebook.com/asevtiana

Jelas ini akan memudahkan bagi pengguna situs jejaring sosial paling populer di Indonesia itu dalam menyebarkan profilnya. Bahkan alamat itu bisa dijadikan semacam ‘identitas’ yang, misalnya, dicantumkan pada kartu nama atau blog

pengguna Facebook yang mungkin memiliki nama sama, situs jejaring sosial itu pun menerapkan sistem ‘siapa cepat dia dapat’ untuk pengajuan Username tersebut. Pendaftaran mulai dibuka pada Sabtu 13 Juni 2009 pukul 12:01 AM EDT (kurang lebih pukul 11:01 WIB, Sabtu 13 Juni 2009).

Setelah memilih Username, pengguna tak akan bisa mengubah atau mengalihkannya. Username juga bisa digunakan untuk Facebook Page sehingga bisa memudahkan pengelola Page dalam menyebarluaskan halaman yang mereka kelola.

Pengguna yang baru mendaftar di Facebook kemungkinan tak akan bisa segera memilih username untuk profil mereka. Hal ini, menurut Facebook, dilakukan untuk mencegah aksi spekulan.

Daftarkan Username Facebook Anda, pada waktunya nanti, di

Sekilas Tentang Film Pendek

Film pendek pada hakikatnya bukanlah sebuah reduksi dari film cerita panjang, ataupun sekedar wahana pelatihan belaka. Film pendek memiliki karakteristiknya sendiri yang berbeda dengan film cerita panjang, bukan lebih sempit dalam pemaknaan, atau bukan lebih mudah. Sebagai analogi, dalam dunia sastra, seorang penulis cerpen yang baik belum tentu dapat menulis cerpen dengan baik; begitu juga sebaliknya, seorang penulis novel, belum tentu dapat memahami cara penuturan simpleks dari sebuah cerpen.
Sebagai sebuah media ekspresi, film pendek selalu termarjinalisasi –dari sudut pandang pemirsa- karena tidak mendapatkan media distribusi dan eksibisi yang pantas seperti yang didapatkan cerpen di dunia sastra.

Secara teknis, film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi dibawah 50 menit (Derek Hill dalam Gotot Prakosa, 1997) . Meskipun banyak batasan lain yang muncul dari berbagai pihak lain di dunia, akan tetapi batasan ikon2teknis ini lebih banyak dipegang secara konvensi. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.

Sejarah Singkat Film Pendek

Dalam sejarah film dunia, istilah ‘film pendek’ mulai populer sejak dekade 50-an. Alur perkembangan terbesar film pendek memang dimulai dari Jerman dan Perancis; para penggagas Manifesto Oberhausen di Jerman dan kelompok Jean Mitry di Perancis. Di kota Oberhausen sendiri, kemudian muncul Oberhausen Kurzfilmtage yang saat ini merupakan festival film pendek tertua di dunia; sementara saingannya adalah Festival du Court Metrage de Clermont-Ferrand yang diadakan tiap tahun di Paris. Sejak gerakan-gerakan ini muncul, film pendek telah mendapatkan tempatnya di pemirsa film Eropa. Festival-festival film pendek menjadi ajang eksibisi utama yang selalu sarat pengunjung, apalagi kemudian didukung dengan banyak munculnya cinema house bervolume kecil untuk dapat menonton karya-karya film pendek di hampir setiap sudut kota di Eropa.

Di Indonesia, dimana film pendek sampai saat ini selalu menjadi pihak marjinal –sekali lagi, dari sudut pandang pemirsa- film pendek memiliki sejarahnya sendiri yang sering terlupakan. Film pendek Indonesia secara praktis mulai muncul di kalangan pembuat film Indonesia sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para film-enthusiasts pada era 70-an dapat dikatakan cukup baik dalam membangun atmosfer positif bagi perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan, Dewan Kesenian Jakarta mengadakan Festival Film Mini setiap tahunnya mulai 1974, dimana format film yang diterima oleh festival tersebut hanyalah seluloid 8mm. Akan tetapi sangat disayangkan kemudian Festival Film Mini ini berhenti pada tahun 1981 karena kekurangan Dana.

Pada 1975, muncul Kelompok Sinema delapan yang dimotori Johan Teranggi dan Norman Benny. Kelompok ini secara simultan terus mengkampanyekan pada masyarakat bahwa seluloid 8mm dapat digunakan sebagai media ekspresi kesenian .
Hubungan internasional mulai terbangun, diantaranya dengan para filmmaker Eropa terutama dengan Festival Film Pendek Oberhausen, ketika untuk pertama kali-nya film pendek Indonesia berbicara di muka dunia di tahun 1984. Keadaan ini memancing munculnya Forum Film Pendek di Jakarta, yang berisikan para seniman, praktisi film, mahasiswa dan penikmat film dari berbagai kampus untuk secara intensif membangun networking yang baik di kalangan pemerhati film.

Kenapa membuat Film Pendek

Membuat film, baik itu film pendek maupun film panjang adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan cinta dan dedikasi, kegilaan dan petualangan. Kenapa membuat film pendek? Membuat film pendek bisa jadi untuk:

  1. Pengalaman – Sebuah pengalaman dengan mengumpulkan sebuah team untuk membuat cerita dalam film.
  2. Showreel – mengejar karir dalam pembuatan film dan juga untuk menunjukkan keahlian membuat film. Membuat film pendek agar mendapatkan funding untuk membuat film panjang.
  3. Partnership – terjun langsung ke dalam sebuah organisasi untuk berkolaborasi dalam sebuah projeck. Bisa juga untuk menarik seseorang (produser, sutradara, penulis ternama) untuk menolong meningkatkan profil pembuatan film atau untuk meningkatkan profil perusahaan.
  4. Mewujudkan ide – berusaha mewujudkan ide menjadi sebuah film atau mewujudkan ide untuk sebuah film panjang dengan membuat film dalam skala pendek. Bisa juga eksplorasi teknik pembuatan film. Mewujudkan sebuah ide yang hanya bisa dilakukan untuk film pendek.
  5. Uang – mencoba membuat film dengan budget untuk membayar kru film. Biasanya jarang terjadi dalam pembuatan film pendek. Mendapatkan uang dari film pendek sangat jarang terjadi tetapi bukan tidak mungkin. Di Indonesia, film pendek belum menjadi sebuah industri.

demikian sebagian materi tentang film pendek, nantikan artikel berikutnya dialain waktu.